PRESISINEWS.ID, Malingping, 01 Juni 2021
Sekumpulan Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Koordinasi (FKK) Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda (OKP) Lebak Selatan Gelar Aksi Repleksi di Hari Jadi Pancasila Ke-76 dengan mengangkat tema “Gagalnya Pemerintah Kabupaten Lebak Dalam Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila Khususnya di Lebak Selatan”.
Juliana Batubara selaku Korlap Aksi mengemukakan bahwa Aksi ini merupakan aksi repleksi dalam hal memperingati hari jadi Pancasila ke-76, ia juga menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sudah gagal dalam menerapkan nilai-nilai pancasila khususnya di Kabupaten Lebak.
“Ya kegiatan ini merupakan cara kami dalam memperingati hari pancasila, dimana bisa kita lihat dengan jelas bahwa pemerintah sudah gagal dalam menerapkan nilai-nilai pancasila, khusunya pemerintah Kabupaten Lebak”
Ia juga menjabarkan bahwa Pemkab Lebak terkesan ada diskriminatif dan sentralisasi pembangunan di wilayah Lebak Selatan.
“Bisa kita perhatikan, sampai detik ini terlihat bahwa seperti adanya sentralisasi pembangunan di wilayah Lebak, sampai detik ini wilayah lebak selatan menjadi wilayah tertinggal di Kabupaten Lebak, baik pembangunan dalan segi infrastruktur, pendidikan, sosial, dan lain sebagainya, yang padahal tersirat jelas diamanahkan dalam Sila ke -5 yakni keadilan sosial, sosial disini itu mencakup segala aspek yang saya sebutkan tadi. Maka dengan ini saya selaku warga lebak selatan sangat kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Lebak” lanjut Juli.
Rekan Agung Gumelar selaku perwakilan salah satu masa aksi mengemukakan bahwa aksi kali ini bukanlah sebagai aksi akhir, melainkan kedepannya akan banyak aksi-aksi lanjutan yang akan dilakukan oleh FKK, pasalnya banyak persoalan-persoalan yang janggal dan harus di perjuangkan keadilannya.
“Aksi ini bukan aksi akhir, melainkan aksi ini adalah awal dari banyaknya aksi-aksi kami kedepan. Karena tidak sedikit persoalan-persoalan yang amat krusial yang harus diperjuangkan, ketidak adilan dan ketidak bijaksanaanya pemerintah menjadi hal pemicu terbesar gerakan kami ini” tutur Agung.
Ia juga menyebutkan bahwa Lebak saat ini sedang tidak sehat, dimana pembahasan Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak terkesan diperuntukan untuk segelintir orang berkepentingan
“Terlebih lagi, saat ini RTRW Kabupaten Lebak yang sedang dikaji terkesan diperuntukan hanya untuk segelintir orang berkepentingan saja, dimana dalam agendanya pun terkesan terburu-buru, dimana kami dapat informasi bahwa besok hari Rabu tgl 02 Juni 2021 menjadi agenda paripurna pembahasan RTRW, hal ini menjadi pertanyaan yang sangat besar, kenapa dan untuk siapa RTRW Kabupaten Lebak ini dibuat?”, tambah Agung.
Kegiatan Aksi ini, di isi dengan Orasi Ilmiah, Puisi Kebangsaan, penampilan Aksi seni teatrikal Pencak silat & Debus (seni budaya banten)
Dalam kegiatan ini juga diikuti oleh berbagai organisasi Mahasiswa dan pemuda di Lebak Selatan antara lain yakni seperti, IPNU PAC Malingping, HMI Komisariat Cilangkahan, IMC, DPP HIMMA Lebak, Gemari, Matadewa, Korib, Kumabi, Badak Banten Banjarsari, ppsp Banjarsari, KAMMI Cilangkahan, HIMIP UNMA Banten, GEMASA.
Komentar