PRESISINEWS.ID, KAB. BOGOR – Bangunan gedung SDN Ciapus 7 yang berlokasi di Desa Ciapus Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor kondisinya sudah sangat memperhatinkan.
Pasalnya, hanya 6 ruang kelas yang masih layak dipakai kegiatan belajar mengajar. Sementara, ada tiga ruang kelas tidak lagi dipakai karna keadaanya rusak, dua ruangab diantaranya dalam kondisi rusak berat.
Pantauan, nampak sebagian pelapon berjatuhan dan kayu balok pelapon sudah rapuh, jatuh dan menggantung. sebagiannya lagi terlihat genteng bolong pandangan menembus kelangit. Selain itu, sekolah negeri ini diduga tidak mempunyai toilet yang layak dipakai, bahkan tidak tersedia sumber air sehingga siswa harus ke sungai dan pemukiman warga.

Komite Sekolah SDN Cipaus 7 Budi Aditiya mengatakan bahwa terdapat 5 pengajar atau guru honorer dan seorang guru berstatus PNS. Dimana, dengan kondisi bangunan sekolah itu semakin kehilangan murid.
“Sampai membuat orang tua atau wali mutid khawatir anaknya tertima atap. Tahun lalu saja, sekolah jni tidak dapat murid, kini total hanya ada 63 murid,” ujar Budi kepada wartawan, Rabu (10/2/2021)
Lebih lanjut, Budi mempertanyakan kepada pemerintah setempat kapan gedung SDN Ciapus 7 dibangun. Beruntung, dengan situasi pandemi Covid-19 ini para siswa belajar di rumah. Namun, kata dia itu bersifat sementara.
Senada, Kepala Sekolah SDN Ciapus 7 Didi Mulya Wijaya mengatakan bahwa pihaknya sudah sering mengusulkan perbaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Namun, belum ada kejelasan sampai saat ini.
“selama ini yang dapat anggaran sekolah yang bagus-bagus, yang rusak seperti sekolah kami ini tidak pernah dapat selama kurang lebih 4 tahun,” ujar Didi
Dijelaskan, jika sekolah yang ia pimpin dalam kondisi darurat, terlihat dengan dua ruang kelas yang sudah hampir roboh. Didi menyebut jika mengikuti siklus penggaran sekolah normal maka sekolah ini baru mendapatkan anggaran pada tahun 2022.
Sementara itu, Direktur Kopel Indonesia Anwar Razak mengungkapkan jika tidak ada kejelasan pembangunan sekolah selama dua tahun, bisa jadi akan alami roboh total.
“Tentu tidak bisa kita menjawab ke anak anak dan orang tua, kenapa ruang kelas ini tidak di perbaiki,” pungkasnya
Menurut Anwar, sejatinya mereka sudah memahami yang namanya sekolah pendidikan itu adalah tanggung jawab atau kewajiban pemerintah untuk menyediakan secara layak.
“Mereka paham bahwa UUD atau konsitusi negara menjamin pendidikan bagi mereka. karna mereka paham konsitusi negara kita menjamin hal tersebut,” pungkas Anwar
(Ajid/Red)
Komentar