PRESISINEWS.ID, Jumat, 23 Juli 2021.
Badan Nasional Pencegahan Teoris (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Banten adakan kegiatan Ngopi Coi secara daring (Online).
Kegiatan yang diikuti oleh berbagai kalangan seperti mahasiswa, pengggiat sosial, humas pemda, jurnalis kampus dan organsasi ini bertemakan “Saring baru posting” dengan tujuan memberikan edukasi kepada peserta agar berhati-hati menggunakan media sosial yang sekarang banyak digunakan oleh kelompok teroris guna menyebarkan pemahamannya dalam rangka merekrut anggota baru.
Kegiatan ini diawali sambutan Ketua FKPT Banten yang di wakili oleh Sekretaris Bapak H. Toni Anwar, M.Si yang mengatakan bahwa penggunaan media oleh masyarakat sangatlah tinggi maka potensi masuknya paham-paham radikal juga sangat tinggi.
Selain itu hadir sebagai narasumber Maira Himadhani, M.Sc. Plt. Kasi Partisipasi Masyarakat BNPT dan Sehabudin, M.Pd Kabid Media Hukum dan Humas FKPT Banten <span;>melalui siaran Zoom meet<span;>. Dalam pelaksanaannya acara Ngopi Coi ini dipandu oleh Host Yosep Adi Prasetyo.
Dalam paparan materinya Maira mengatakan BNPT melihat penyebarluasan konten negatif yang bisa berujung pada sikap radikal atau pun aksi terorisme.
“Sikap kami dalam menyusur penyebarluasan konten negative menjadi suatu hal yang begitu besar saat ini terutama di media social, internet menjadi ancaman dalam penyebaran hoaks, bullying, penipuan, SARA, ujaran kebencian, narkoba bahkan Radikal yang mengarah ke terorisme. Jadi hindari dan stop bila ada di Banten kita” tutur maira dalam memberikan materi.
Sementara narasumber ke dua Sehabudin, dalam memeberikan materinya mengingatkan bahwa pentingnya beretika dalam bermedia sosial sangatlah penting, karna jika kita positif bermedia sosial, secara tidak langsung kita ternyata sudah turut merta membantu pemerintah dalam memberantas konten-konten negative
“Terdapat tiga pertimbangan mengapa etika komunikasi perlu diterapkan. Pertama, media memiliki kekuasaan yang besar dan efek yang sangat dasyat kepada masyarakat, serta media dapat memanipulasi dan bahkan mengalienasi masyarakat dari dunia yang sesungguhnya. Kedua, etika komunikasi diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab, oleh karenanya media juga harus terbuka terhadap kritik. Ketiga, agar dampak negatif dari media dapat dihindari karena media seringkali mengabaikan nilai dan makna hanya untuk mengikuti logika pasar.” ujar Kabid Media Hukum dan Humas FKPT Banten tersebut.
(Red/iny)
Komentar