oleh

Dianggap Lalai Pengawasan, Pihak Keluarga BD Kecewa Kepada Ponpes Daar El-Qolam

PRESISINEWS.ID TANGERANG – Pihak keluarga korban BD (15) santri yang tewas menilai telah lalai dalam pengawasan di lingkungan Ponpes Daar El-Qolam bertempat di Desa Pasir Gintung Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang.

Seperti diketahui, perkelahian keduanya ditengarai karena BD kesal terhadap temannya berinisial M karena mendorong pintu kamar mandi yang mengenai korban. Sehingga keduanya terpancing emosi dan perkelahian pun tidak terhindarkan hingga membuat nyawa BD melayang, Minggu (7/8/2022).

BACA JUGA: Inafis Polresta Tangerang Ungkap Autopsi Santri BD, Memar Leher dan Retak Tulang Kepala

Lini tante korban mengaku kecewa terhadap pihak pondok pesantren karena dinilai lalai dalam pengawasan. Salah satu keluarga korban mengatakan seharusnya pengawasan di dalam pesantren itu harus memadai standar prosedur pengawasan.

Sebab, pesantren yang memiliki Akreditasi A itu dianggap belum memenuhi standar wajib pengawasan kepada para pelajarnya.

“Kita berpikir, pengawas ini kemana? Sampai-sampai sudah banyak korban yang merasa disakiti,” kata Lini tante korban, saat diwawancara pada Senin (8/8/22) kemarin.

BACA JUGA: Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Sidak RSUD Pakuhaji, Begini Hasilnya

Dia menyebut anak murid Pesantren Daar El-Qolam sudah sering melakukan pengeroyokan terhadap teman satu asrama. Hal tersebut, katanya, membuat para siswa trauma.

“Ada teman anaknya sampai pulang dari pesantren anaknya sudah sakit-sakitan. Banyak yang mengalami perubahan karena digebukin para santri di pondok pesantren,” ujarnya.

Pasca peristiwa tersebut, keluarga BD harus menanggung rasa pilu yang mendalam karena kehilangan sosok anak yang baik. Karena kejadian itu, orang tua korban trauma dan akan menempuh jalur hukum.

“Kami pihak keluarga akan menempuh jalur hukum sebagaimana mestinya,” ucap Lini. Kendati demikian, keluarga BD akan terus berupaya mencari keadilan atas kejadian itu.

Ia pun merasa heran karena pihak pesantren dinilai kurang memberikan pengawasan dan kenyamanan kepada para muridnya itu. Apalagi kejadian nahas yang menimpa mereka.

“Mereka (ponpes) seakan-seakan abai hal ini. Artinya pengawas menganggap hal seperti ini itu sudah terbilang sepele,” imbuhnya.

BACA JUGA: GAWAT…!Pemasangan Tiang Listrik Oleh PT HSI di Lebak Jadi Sorotan

Dia berharap kejadian serupa tidak kembali terulang apalagi sampai memakan korban jiwa. Dia juga mengatakan pihak pondok pesantren harus benar-benar menerapkan mangement-nya dalam pengawasan terhadap santri mereka.

“Semoga gak keulang lagi kejadian itu. Saya harap mereka (ponpes) bisa lebih baik lagi dalam memberika pengawasan dan pendidikan yang baik, kan itu pesantren,” pungkasnya.

(Bas)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *