PRESISINEWS.ID BANTEN – Pemasangan Tiang Listrik di Wilayah Kecamatan Cikulur saat ini sedang berjalan. Berdasarkan pantauan di lokasi, pemasangan tersebut dilakukan tanpa papan informasi proyek, sehingga banyak persoalan di masyarakat.
Salah Seorang warga yang tak jauh dari lokasi kejadian Dede Jaelani (37) tahun, pihaknya menyebut bahwa masyarakat yang berada di lokasi ataupun melitasi tempat tersebut tidak mengetahui bahwa di Kampungnya akan tanam Tiang Listrik. Bahkan, kata Dede puluhan warga bahu membahu secara sukarela membantu pemasangan tiang listrik tanpa dibayar.
“Tahu-tahu ko pihak proyek tanam Tiang gak izin dulu kepada yang punya tanah, terus yang lebih parah dari perusahaan PT HSI juga gak turun ke lokasi, komunikasi di seluler doang. Kalau bisa turun ke lokasi biar kita pada kenal dan ada etikanya.”kata Dede Jaelani, Kamis (28/7)
Baca juga : PLN Pastikan Pasokan Listrik Saat Lebaran
Selanjutnya kata Dede, berdasarkan informasi yang dia peroleh, bahwa Pemasangan Tiang Listrik di Wilayah Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten dikerjakan oleh PT.HSI. Menurut Dede, seharusnya pihak manajemen bisa turun ke lokasi dan musyawarah dengan warga terkait pemasangan tiang listrik.
“Ini mah cuma komunikasi di telepon atau whatsaAp, pekerja juga hanya tiga orang, untuk warga aktif sukarena bantu walaupun gak dibayar. Harapanya pihak manajemen turun ke lokasi.”tutur Dede menjelaskan.
Sementara itu, salah satu manajemen PT Hume Sakti Indonesia (PT-HSI), Yusuf mengaku bahwa anggaran pemasangan Tihang Listrik tidak mengetahui mengenai berapa anggaran penggunaanya. Menurutnya dia hanya ditugaskan memasangnya ke lokasi.
“Saya tidak tahu anggrannya berapa, saya hanya ditugaskan untuk pemasanngan Tihang aj,” kata Yusuf lewat pesan WhatsAapnya, Selasa (26/72022)
Selanjutnya saat di tanyakan berapa jumlah pekerja yang bertugas dilapangan, mandor dia pun menjawab hanya menurunkan tiga (3) orang.
Sekedar informasi, untuk Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur hanya mendapatkan 59 Tihang Listrik, namun baru sekitar 30 Tihang yang baru di tanam. (RED)
Komentar