oleh

Mengenal Lebih Dekat Managing Partner Kantor Hukum Sembilan Bintang

PRESISINEWS.ID,BOGOR-Memilih jalan hidup sebagai advokat atau pengacara memberikan tantangan bagi Managing Partner Sembilan Bintang & Partner Law Office, R. Anggi Triana Ismail. Sejak memutuskan jalan kariernya, ia memantapkan hati untuk tak sekadar menyelesaikan kasus hukum belaka, tapi juga bisa meringankan beban warga tidak mampu yang terbelit kasus hukum.
Menjadi seorang Advokat atau lawyer sudah pasti memiliki tugas memberikan bantuan hukum sebagaimana perintah UU no. 18 Tahun 2003 tentang Advokat, baik bagi warga yang kesulitan saat berhadapan dengan hukum maupun kasus-kasus yang lainnya. Dapat meringankan hukuman atau membuka tabir kebenaran jadi hal utama yang harus dilakukan. Hal itu pula yang saat ini sedang dilakukan Managing Partner Kantor Hukum Sembilan Bintang, R. Anggi Triana Ismail.
Bersama tim advokat lainnya yang beranggotakan 50 orang di Kantor Hukum Sembilan Bintang & Partners, ia memfokuskan diri memberikan bantuan hukum kepada masyarakat marjinal atau warga yang sedang membutuhkan keadilan dalam keadaan miskin.
Lantas bagaimana sepak terjangnya dan seperti apa konsep yang dimilikinya? Berikut petikan wawancara Harian Metropolitan dengan R. Anggi Triana Ismail :

Sejak kapan Anda bergabung di dunia hukum?

Sudah dari tahun 2012. Pertama-tama saya masuk LBH Pakuan Bogor selama satu tahun untuk dibentuk menjadi lawyer atau calon advokat. Kemudian setahun setelah itu saya masuk ke lembaga bantuan hukum (LBH) lainnya baik yang dibogor maupun diluar bogor guna lebih memantapkan diri untuk menjadi seorang advokat atau pengacara. Kemudian menginjak tahun 2014 hingga 2017, saya bergabung di kantor hukum yang bonafit yakni Kantor Hukum Ujang Suja’i & Associates (USA) selama hampir empat tahun lamanya saya dididik untuk dijadikan lawyer profesional. Saya diajarkan bagaimana cara melakukan pembelaan (praktik), surat menyurat (mengonsep) hingga pada akhirnya sedikit banyak ilmu disana sudah saya terapin hingga sampai saat ini.
Nah, lima tahun bersama lembaga bantuan hukum dan kantor hukum, saya meyakinkan diri bersama kedua sahabat saya untuk membicarakan bagaimana kalau membangun kantor hukum sendiri. Dari situ tepatnya pada bulan Agustus 2017, kita mencanangkan dan lahir lah Kantor Hukum bernama Sembilan Bintang & Partner Law Office. Kemudian pada tahun pertama 2017 sampai tahun 2019 pertama kita berkantor di Katulampa pindah ke BNR dan terakhir atau saat ini berada di Jalan Malabar. Ditahun 2019, alhamdulillah bersyukur kepada Allah SWT, Kantor Hukum Sembilan Bintang & Partners mendapatkan kemajuan yang pesat, dimana kami bisa membuka cabang yakni di Danau Sunter Jakarta Utara, Jalan Pelabuhan II KM 18 Sukabumi, Jalan Keradenan Bogor, dan insya allah akan kembali membuka cabang-cabang baru guna memudahkan akses bagi para pencari keadilan.

Apa yang melatarbelakangi Anda mau bergabung di dunia hukum?

Melihat situasi negeri dewasa ini penegakan hukum yang kaffah (atau sesuai cita-cita hukum) & esensial dari keadilan, merupakan barang mahal.
Aktifitas politik buram yang kemudian berdampak pada dinamika hukum, adalah syarat dimana awal mula hukum akan bertemu dengan titik kehancurannya. Politisasi dalam dunia hukum bukanlah hal baru, melainkan luka lama yang kemudian menjadi kebiasaan buruk bagi para penegak hukum terkait dalam menjaga entitas hukum itu sendiri.
Berangkat dari keadaan yang mengkhawatirkan itulah, saya ingin sekali menjamah dan hidup didalam ruang penegakan hukum, seluruh panca indera saya terbakar inisiasi untuk segera mengubah potret-potret pilu sebagaimana yang dimaksud tadi.
Dan kalau jujur-jujuran semenjak mahasiswa dulu sebelum mendapat gelar sarjana hukum, saya sudah sering melakukan advokasi-advokasi hukum dan sosial ke masyarakat, khususnya warga tidak mampu atau secara hakekat warga yang membutuhkan keadilan. Saya selalu hadir disitu dan pada akhirnya disitu jugalah terbentuk jiwa-jiwa sebagai pembela, pendamping dan penasehat. Setelah menjadi sarjana hukum, kemudian saya masuk ke kantor-kantor hukum, dari situ saya berinisiasi langsung dan meneguhkan jiwa untuk menjadi advokat atau lawyer.

Perubahan atau harapan seperti apa yang Anda miliki dengan keberadaan Anda di dunia hukum?

Di umur yang masih muda ini, saya tetap dari pandangan idealisme hukum ingin hukum di Indonesia itu harus sebagaimana mestinya yang telah tertuang di faslafah bangsa kita, yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Artinya, saya berharap perintah konstitusi ini tidak hanya sebagai ius konstituendum, melainkan patut dan wajib di implementasikan (atau ius constitutum) saat ini. Itu harapan saya sebagai penegak hukum dan saya yakin semua penegak hukum memiliki harapan yang sama.

Selama berkecimpung di dunia hukum apakah ada pengalaman yang berkesan bagi Anda?

Dari selama proses itu mungkin sudah menjadi skema tuhan allah azawajala yang esa melalui realitanya saat ini saya hadapi, sekarang kita itu dikantor kami kebanyakan membantu orang-orang yang lemah secara spirit dan materi. Seperti misalkan terakhir kita menangani kasus di Cigombong Bogor, ada perusahaan besar mau menggusur dua desa dan kita bela warga, sampai pada akhirnya dua desa itu selamat dari proses penggusuran itu. Lalu, kemudian kita ada proses juga melawan perusahaan besar di Kabupaten Bogor wilayah Timur yang memiliki kasus serupa, yakni menggusur sekitar 100 hektar tanah masyarakat. Sampai saat ini faktanya itu belum bisa dibuktikan sehingga tanah itu masih hak milik warga. Terakhir kasus investasi ilegal / bodong yang telah menciptakan korban-korban tidak berdosa sebanyak 7000 jiwa yang harus gigit jari akibat telah menginvestasikan uangnya namun kenyataannya uang miliknya raib entah kemana, namun saya selamatkan akhirnya uang para korban bisa kembali. Dan masih banyak lagi kasus-kasus besar yang telah kami tangani.
Nah hal itu menjadi sebuah kebanggan tersendiri buat saya dan tim kantor, ketika kita sedang memperjuangkan tidak hanya satu nyawa tapi beberapa nyawa dan bahkan mungkin ada nyawa-nyawa baru yang akan lahir dari keberhasilan yang kita perjuangkan. Intinya ini menjadi sebuah kebanggaan, ketika kita mengalahkan perusahaan-perusahaan besar dan memenjarakan pelaku extra ordinary crime yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap hukum. Jadi kita tidak hanya berbicara satu nyawa saja tapi banyak nyawa dan akan tercipta nyawa-nyawa baru yang akan kita selamatkan, mulai dari anak dan cucunya disitu.

Lantas fokus Anda saat ini apa yang sedang dilakukan?

Pertama-tama kantor hukum ini kan baru berdiri sehingga butuh pengalaman yang harus kita bangun disini, guna mengantisipasi segala ujian yang akan kita hadapi di kemudian hari. Maka dari itu, yang terpenting saat ini adalah kita akan memperkuat basis kantor hukumnya dulu termasuk memantapkan visi misi yang sudah kita bangun dan cara berpandangan berpikir kita yang kemudian akan menjadi sebuah tujuan yang harus kita perjuangkan kedepan.
Arti penting dari proses itu adalah bagaimana kita menjalankan menjadi seorang advokat atau lawyer yang berintegritas, jujur, profesional dan terpenting berani.
Kantor Hukum Sembilan Bintang & Partners Law Office inikan mayoritas hampir 90% nya di isi oleh anak-anak muda (25 – 40 tahun), dan sisa nya 10% di isi oleh senior lawyer (41 – 70 th). Dari pertimbangan itu, saya mencoba mengajak rekan-rekan kantor untuk terus berkarya dalam ruang kerja keras & kerja cerdasnya guna mendapatkan ilmu yang matang, untuk bekalnya dikemudian hari. Yang terpenting bagi seorang advokat atau pengacara itukan pengalaman, tidak sebatas teori. Advokat atau pengacara merupakan sosok penegak hukum yang memiliki elan vital didalam kancah penegakan hukum (law enforcement), bagaimana tidak, bisa kita bayangkan seluruh aspek dan ruang hukum yang ada dinegeri ini, sosok advokat harus melek dan memahaminya secara kafah atau komprehensif, belum lagi ditambah tekanan dari klien. Berangkat dari situlah saya selalu mendorong dan mengingatkan rekan-rekan kantor tuk terus bisa meng-upgreading diri (atau dalam islam biasa dikenal dengan tawadhu & istiqomah), karena hari-harinya seorang advokat akan penuh akan tantangan dan kejutan-kejutan yang penuh akan makna bagi kehidupan seorang advokat. Saya haqul yakin, saya dan tim bisa bertahan dalam ruang kompetitif ini sampai menua dan mati.

R. Anggi Triana Ismail, S.H.
Managing Partners Sembilan Bintang & Partners Law Office

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *