oleh

Mewahnya Daging Kurban yang Dinanti Banyak Orang

Oleh: Ahmad Syahroni

PRESISINEWS.ID TANGERANG – Lebaran haji atau Idul Adha adalah hari raya bagi semua umat muslim di seluruh belahan negara, dan menjadi hal penting untuk umat muslim di dalamnya melakukan tradisi kurban hewan. Berkurban bagi umat muslim sudah menjadi barang pasti dalam setiap Hari Raya Idul Adha.

Sebab, bagi kami orang muslim, agama Islam diwajibkan untuk melaksanakan kurban sebagai bentuk ibadah dan mengenang pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.

Namun, ada yang menarik di setiap perayaan hari raya Idul Adha di negara kita,  yaitu dari sisi kebudayaan dan sosial. Ada tiga jenis daging hewan yang lazim ditemui pada setiap hari raya ini. Di mana daging-daging tersebut menjadi barang paling mewah yang dinanti-nanti semua orang untuk dinikmati. Apalagi daging ini didapat secara gratis.

• Baca juga :

Komunisme Ideologi yang Kontroversial dalam Sejarah Dunia

Yang bikin menarik buat saya adalah ketika melihat banyak warga berbondong-bondong, bergegas melihat hewan-hewan kurban yang ingin disembelih, sebagian dari mereka berusaha membantu penjagal untuk merobohkan hewan kurban.

Ada juga yang memegang tali, menindih, serta memegang dengan sekuat tenaga, namun ada pula yang cengengesan melihat tingkah para warga membantu penjagal menaklukan hewan besar, seperti kerbau dan sapi.

Artinya ketika perayaan hari Idul Adha, tercipta chemistry yang hangat. Mereka saling bahu-membahu sekuat tenaga agar hewan kurban tak lepas atau mengamuk ke sana dan ke sini yang bisa bikin repot semua orang.

Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan, dari sisi sosial, jamak bagi sebagian orang sekadar untuk makan daging saja ya harus menunggu satu tahun sekali, seperti bertepatan dengan hari raya kurban seperti ini.

• Jangan lewatkan artikel dan berita menarik lainnya di PresisiNews.id

Semua orang bisa menikmati daging sapi, kerbau dan kambing yang dianggap mahal untuk dibeli. di hari besar seperti ini semua kelas masyarakat bisa menikmatinya dan menjadi pesta daging tahunan.

Bagi masyarakat yang kelas ekonominya di bawah, daging adalah barang mahal untuk bisa disantap. Syukur-syukur sekarang ada penjual rumah masakan nasi padang yang menyajikan olahan daging dengan harga miring, yang menyediakan paket sepuluh ribu untuk satu ikat bungkus, plus air mineral versi ikatan.

• Lihat juga :

Kholid Ismail Kasih Wejangan Mahasiswa Jurnal Kampus UMT

Namun bukan itu yang menjadi poin pentingnya, tetapi ketika para panitia memberikan sebungkus daging kurban ada rasa bahagia yang tak tertahan. Dari ucapan terima kasih, tawa bahagia dan sedikit komplain warga karena terima isi paketan daging kurban dipenuhi tulang ketimbang daging di dalam kantung kreseknya menjadi warna khas yang berpadu pada ramainya hari itu.

Singkatnya, di kampung Nibung, Desa Karang Anyar, alhamdulillah sudah berjalan selama 7 tahun selalu berkurban dan pembagian daging kurban secara rapih, terstruktur dan sistematis. Seperti angpau serangan fajar dari partai politik yang membagi-bagi keberkahan ke masyarakat.

Sepenggal kata dari panita; “Ini niat kami (panitia) untuk mendistribusikan seluruh daging kepada masyarakat, agar mereka merasakan meskipun sedikit.” Begitulah kira-kira.

Di sini, ada hal positif yang dapat diambil dari setiap tahunnya, salah satunya adalah konsisten dan pukul rata. Sama rasa dan sama rata. Enggak ada yang membeda-bedakan, apalagi pilih kasih.

Di sini tak ada diskriminasi, mau agama Islam, non Islam, mau kaya atau miskin, mau suka atau tidak suka. Para panitia memberikan semuanya kepada para penerima manfaat.

• Kunjungi situs PresisiNews.id untuk melihat artikel dan berita yang mungkin menarik untuk dibaca

Artikel ini telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi sebelum diterbitkan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *