PRESISINEWS.ID, BANTEN – Kutakarang sebuah desa penghasil tani terbaik, yang letaknya sangat terpencil di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, butuh perhatian dari pemerintah.
Pasalnya, dari kekayaan alam yang ada di desa tersebut, masih belum tersentuh dengan pelayanan pendidikan, sosial, hingga kesehatan bagi masyarakat desa Kutakarang.
Kutakarang merupakan sebuah desa terpencil di Kabupaten Pandeglang yang hingga Februari 2021 ini dihuni sekira 80 Kartu Keluarga, memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa. Dari keindahan pantai pasir putih dengan hamparan laut Samudera Hindia, serta perkebunan.
Dari panorama itu, berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat setempat, dimana sangat membutuhkan pembangunan jalan yang hingga kini sangat memperihatinkan.
“Karena di Kutakarang ini tidak ada sama sekali sekolah, puskesmas, dan warga juga kalau mau anaknya sekolah dan warga yang mau berobat harus nyebrang muara dan jalan sejauh enam kilometer lebih ke Binuangeun,” ungkapnya kepada wartawan yang dikutip Rabu (10/2/2021)

Oleh karena itu, warga Kutakarang berharap agar desanya menjadi prioritas perhatian dari pemerintah, untuk kemajuan generasi desa Kutakarang kedepannya.
“Kami kalau menjual hasil tani, contohnya pisang, satu tandan dari sini dijual 10 ribu, bawa kepasar Binuangeun, naik ojeknya 100 ribu, untung darimana, mending dimakanin aja,” lanjut Among.
Senada dikatakan Roni, seorang pencari ikan saat dijumpai di Pantai Kutakarang, mengatakan dirinya terpaksa mencari ikan di laut dengan berjalan kaki sekitar satu jam melalui pesisir pantai dari rumahnya yang berada di atas hutan Kutakarang.
“Ya, memang jalannya hancur kalau lewat desa, kalau mau nyari ikan ya setiap hari lewat sini aja (tepi pantai). Satu jam an lah dari rumah,” kata Roni.
Bukan hanya dari infrastruktur yang rusak parah, pelayanan pendidikan sampai kesehatan di desa terpencil itu pun sangat miris sekali. Sebab, desa yang dihuni dari 80 Kartu Keluarga tersebut amat sangat sulit merasakan indahnya belajar, serta imunisasi bagi anak-anak mereka.
“Disini memang gak ada puskesmas, kalau mau lahiran ya paling sama parazi (dukun beranak). Kalau sesar ya paling meski ke Pandeglang, gak tau bisa selamet apa enggak. Kalau sakit ya paling disini aja minta obat ke paranormal, kalau parah banget ya harus di bawa ke Pandeglang, itu juga gak tau bisa ketolong apa enggak,” lanjut wanita yang akrab disapa teteh.
Warga Kutakarang pun berharap, dari sekian banyaknya persoalan yang ada di dalam desa tersebut, pokok utama ialah sarana jalan yang memang sangat butuh perbaikan.
“Saya jadi masyarakat ingin merasakan merdeka, memang merdeka mah merdeka tapi dari hasil kemerdekaan itu kita belum merasakan sama sekali. Mau saya mah jalan dari Kecamatan Cibaliung sampe sini (Kutakarang) dibenerin, kalau jalan bener mah insya allah nyari rezeki juga lancar,” tambah Abah.
(Red)
Komentar